Kamis, September 25, 2008

AKHIR RAMADHAN

Bulan Ramadhan udah mau berakhir..
coba deh putar mundur ke belakang, apa yang dah kita dapet selama hampir sebulan ini..
apa kita dah bisa menahan hawa nafsu??
apa kita dah bisa merasakan betapa besar nikmat yang Allah beri ke kita??
dan yang lebih lagi, apa kita dah bisa mensyukuri nikmat tersebut?

gak cuma berucap syukur alhamdulillah, tapi juga bisa mengaplikasikan rasa syukur kita dengan lebih meningkatkan iman dan taqwa kita..

ku rasa gak banyak yang bisa mendapatkan kenikmatan yang luar biasa. hidayah Allah yang luar biasa..

bahkan ketika ku goreskan tulisan ini di dalam blogku, aku masih merasa jauh dari mensyukuri nikmat yang telah Allah beri untukku..

semoga dari kenyataan yang telah aku sadari ini bisa lebih membuatku baik di bulan Ramadhan yang akan datang,semoga kita masih bisa menemuinya amin..

EGOku

aku yang mulai semua ini,
aku yang buat dia berpikir tentangku,
aku yang menjadikan dia berpikir tentangku,
aku yang menjadikan dia memperhatikanku,
aku yang buat dia berani mengajakku jalan,

tapi kini,
aku yang bosan dengan rutinitasnya,
aku yang malas diperhatikannya,
aku yang gak ingin memikirkanya,
aku yang ingin mengakhiri semuanya.

tanpa sadar,
diriku telah menjadi egois,
menuntut semua tampak sempurna,
menghasilkan ralita yag sebenarnya fana
hingga kecewa menghampiriku.

kecewaku karena cinta,
kecewaku persahabatan,
kecewaku karena keduanya,
dan bosan aku dengan semuanya..

18Oktober2007

Jumat, September 05, 2008

coretan 26 juni

Aku telah melewati 3 hari setelah hari ulang tahunku senin kemarin..
Sudah 21 tahun aku hidup menatap dunia, merasakan kasih sayang dari orang-orang di sekitarku, dan tentunya Allah yang telah mengizinkanku untuk mengambil oksigenNya dan menghirup sepuasku..
Banyak hal yang telah aku dapatkan selama ini, tapi entah mengapa aku belum bisa benar-benar menghargai kasih sayang yang telah Allah berikan padaku..
Tapi seharusnya aku bisa mengubahnya sekarang setelah aku benar-benar menyadari bahwa pemikiranku selama ini salah!
Aku harus bisa menjadi diriku yang seutuhnya yang mengerti dan memahami bahwa aku harus berubah..
Bagiku usia 21, bukan lagi main-main seperti usia-usiaku sebelumnya.
Kata Dita, kawanku satu jurusan, telurnya sudah pecah..
Ya, apapun istilahnya, menurutku 21 bukan lagi gadis kecil yang biasa ibu sebut padaku. Tapi lebih kepada wanita muda yang siap meniti karir, dan yang pasti masa depan yang sudah ku buka pintu gerbangnya.
Jujur, aku ragu untuk membuka mataku hari itu. Akankah aku bisa menjadi pribadi yang benar-benar bisa mencerminkan usiaku?
Dan kini ketika aku berada didepan laptop baruku yang dibelikan ayahku sebagai hadiah ulang tahunku – kata ayah sebagai hasil gaji ketigabelas dari ayah dan ibuku - seorang diri di rumah, aku tidak lagi merasa sendiri lagi.
Bukan karena aku mendapat hadiah laptop sebagai teman hidupku, atau bahkan karena ada beruang pink dari Irwan yang bisa ku ajak bicara layaknya adik kecil, tapi lebih karena aku sudah terbiasa dan menurutku buat apa aku harus merengek pada ayah ibuku agar cepat pulang untuk mengasuhku. Sekali lagi aku sudah 21 tahun.
Mungkin bagi orang lain, penambahan usia (lebih tepatnya pengurangan usia) itu biasa. Tapi bagiku, sebuah perubahan harus dapat terjadi setiap ku lewati hari lahirku. Dan aku sangat terkesan dengan usia 20 yang baru saja ku lewati 3 hari yang lalu. Banyak hal baru yang aku dapatkan ..
Awalku menapaki usia 20 kemarin, diriku mulai menghadiri acara pernikahan teman seangkatanku bersama teman lelakiku..
Lalu, aku merasakan 2 hal berbeda dalam hidupku. Ketika Irwan, teman lelakiku tadi, mengungkapkan perasaannya kepadaku. Dan yang kedua, ketika aku memutuskan untuk tidak meneruskan rasaku pada Irwan (benar-benar kacau ternyata saat itu!). Tapi kini akhirnya aku menerimanya. Biasa, wanita..
Dan bersamanya, aku melewati hari-hari yang berbeda dari sebelumnya.. ^-^
Lalu, aku melamar kerja pada stasiun radio muslim lengkap dengan surat lamaranku dan segala sertifikat yang ku miliki (ternyata aku sudah punya banyak sertifikat! ) Dan yah, keberuntungan belum berpihak padaku. Aku hanya bisa menerimanya sebagai pengalaman yang berharga bagiku.
Ya, saat usia 20 aku berhasil meraih Indeks Prestasi tertinggi selama diriku kuliah di matematika ITS.
Hmm, ternyata aku baru menyadari, banyak hal indah yang terjadi pada diriku saat usia 20.
Dan kini, ketika aku mulai membuka lembaran usia ke 21, aku berharap Allah masih mau memberikan rahmat, hidayah dan nikmatNya pada diriku. Amin.
Lulus S1 Matematika, dan mendapat pekerjaan yang sesuai.