Selasa, Desember 30, 2008

renungan 1 Muharram

Seseorang bisa aja berubah dalam waktu relative singkat. Terlebih jika menyangkut titik spiritualitas atau yang bisa disebut God Spot. Mungkin yang udah pernah ikut pelatihan ESQ atau yang udah pernah baca buku ESQ udah gak asing lagi dengan istilah God Spot. Bukannya mau promosi ESQ, tapi aku bersyukur telah diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan ESQ. Dimana aku diajarkan untuk menyelami kehidupan ini, baik dari sisi diri pribadi, maupun alam raya milik Allah semata. Semuanya tersingkap secara jelas bahwa Allah itu ada.
Bukannya sebelumnya aku ragu akan keberadaan Allah, tapi pernah suatu ketika terpikir olehku apakah setelah kehidupan ini ada kehidupan lain? Apakah di atas Allah masih ada yang lebih kuasa lagi? Astaghfirullah.
Karena itulah aku sungguh bersyukur kepada Zat Yang Maha Agung Allah SWT telah diberi kesempatan untuk melihat betapa Allah Maha segala-galanya.
Termasuk masalah bahwa kita tidak bisa bergantung pada orang lain selain hanya kepada Allah. Seperti sinetron yang baru saja aku lihat. Dimana seorang anak tunggal yang ditinggal meninggal oleh kedua orang tuanya sekaligus. Tidak seharusnya dia menangisi kepergian orang tuanya, jstru seharusnya dia bisa menyadari bahwa orang tuanya adalah kepunyaan Allah, dan kepadaNya-lah akan kembali termasuk dia. Susah memang untuk bisa menerima kenyataan yang ada. Tapi hidup harus terus berjalan dengan atau tanpa kedua orang tua. Di ESQ aku belajar bahwa jangan pernah menggantungkan hidup kepada selain Allah, karena semuanya akan musnah, hanya Allah SWT. Yang masih dan terus ada ketika yang lain tiada.
Ada suatu cerita tentang kisah nyata persis dengan kisah sinetron tadi. Bedanya anak yang ditinggal itu justru dengan senyman yang tersungging di wajahnya berkata, “Terima kasih ayah telah mengenalkan aku pada Allah. Aku tidak akan menangisi kepergian ayah, karena aku yakin ayah akan bertemu dengan Allah lebih dulu. Tunggu aku ayah, aku akan menyusul ayah kelak.”
Suatu kisah yang mengharukan bahwa anak usia remaja bisa berkata dan bersikap bijak seperti itu. Bahkan mungkin aku sendiri yang sudah 21 tahun cukup sulit untuk bisa menerima kejadian itu. Dan butuh waktu agak lama untuk bisa kembali ceria.
Semoga, jika aku mendapat musibah seperti itu, bisa mencontoh anak tadi. Dan kalaupun bisa aku meminta pada Allah, jangan panggil orang tuaku sekarang. Karena aku masih belum bisa memberikan yang terbaik untuk mereka..

Maha Suci Allah sepanjang pagi dan malam yang telah menjagaku, memberikan nikmat yang luar biasa untuk bisa kembali terbangun dari tidurku dan menghirup udara dengan bebas. Sebenarnya apa yang kurang dari pemberian Allah kepada manusia? Semua Allah ciptakan sebaik-baiknya untuk kebaikan manusia. Atau kita yang kurang mensyukuri nikmat Allah yang berlimpah ruah di dunia ini?
Maka justru sebaliknya kita harus bertanya kembali pada diri kita sendiri, apa yang telah kita berikan kepada Allah selama ini?
Apakah sholat kita sudah tepat waktu? Kalau belum, ucapkan Ataghfirullah.
Apakah perbuatan kita lebih banyak buruk daripada yang baik tanpa kita sadari? kalau iya, ucapkan Astaghfirullah.
Apakah kita pernah menyakiti hati orang tua? Kalau iya, ucapkan Astaghfirullah.
Apakah kita sering lupa untuk membaca AlQur’an? Kalau iya, sekali lagi ucapkan Astaghfirullah.
Ini ku tulis bukan karena aku adalah yang paling sholat tepat waktu, yang paling berperilaku baik, yang tidak pernah menyakiti hati orang tua, atau yang sering membaca AlQur’an. Justru aku ingin mengingatkan diriku juga bahwa aku tak lebih dari manusia yang jauh dari kata sempurna.
Keempat pertanyaan di atas hanya sebagian kecil dari ribuan pertanyaan yang bisa mengingatkan diri kita bahwa kita terlalu banyak menuntut kepada Allah. Tapi Allah Maha Sabar dan Maha Mengampuni MakhlukNya. Maka sebelum Allah menghentikan waktu untuk kita memperbaiki diri, perbaikilah diri kita. Mulai dari yang kecil, yang sederhana, dan yang paling dekat dengan kita.
Usahakan untuk sholat tepat waktu, usahakan untuk berbuat baik kepada sesama, usahakan untuk buat orang tua kita bangga terhadap kita, dan usahakan untuk mengaji walaupun hanya 1 lembar.
Pernah gak terpikir bahwa AlQuran adalah surat cinta Allah kepada MakhlukNya? Seandainya kita memberi surat cinta kepada orang yang kita sayangi namun tidak pernah dibaca. Pasti kita kecewa, yang menandakan orang tersebut tidak perhatian dan tidak sayang pada kita. Pasti orang yang kta sayangi tidak tahu apa maksud kita yang tertulis dalam surat kita tadi.
Sekarang bayangkan Allah yang sayang pada kita memberi surat cinta berupa AlQuran. Tidak pernah kita baca, tergeletak di sudut ruangan atau bahkan tertumpuk bersama debu dan buku-buku tebal lainnya. Bagaimana perasaan Allah? Sedih? Pasti. Karena semua maksud Allah ada pada isi AlQuran. Maka walaupun kita tidak tahu apa arti dari AlQuran, sempatkanlah membacanya agar Allah tidak sedih.
Bagaimana jika kita melihat ibu kita menangis? Apalagi itu karena kita. Kita seakan tidak ingin membuatnya kembali bersedih kan? Sekarang bayangkan Allah yang telah memberikan segalanya pada kita, menangis karena perilaku kita di dunia. Maka janganlah buat Allah menangis, karena Allah sayang pada kita.
Mulailah untuk sayang pada Allah, gak akan ada ruginya kita cinta pada Allah. Justru Allah akan menambah nikmat pada kita. Kalaupun Allah memberi kita cobaan, itu hanyalah karena Allah ingin meningkatkan derajat kita di hadapanNya. Sekali lagi apa yang kurang dari Allah?
Jika semua yang aku tulis pernah terjadi pada diri kita, ayo kita sama-sama ucapkan Astaghfirullah.. ampun Ya Allah..dan ubah pola pikir kita. Selamat mencoba kawan.

Jumat, Desember 19, 2008

seminar KWU

berawal dari saran dosen KWU buat dateng di seminar KWU "bertahan di saat krisis" aku ma temen2 berencanalah pergi kesana. otomatis, kudu pesen dulu donk biar gak kehabisan tempat. secara tuh seminar gratis. pasti bakal banyak yang berlomba-lomba dateng kesana. apalagi tempatnya di gedung yang baru aja selese d bangun dan arsittektrnya bagus naget. kayak orang2 yunani gitu. banyak patung2 berkeliaran dimana-mana. haha lebay.

pertama kali temenku telpon ke contact personnya, oke pertanyaa standar, nama. pertanyaan selanjutnya adalah dari perusahaan mana?
what?!!perusahaan?!
secara kita mahasiswa, paling banter usaha yang dimiliki ya usaha pulsa ato les-lesan yang menurut kita pantas untuk dibanggakan. haha..

temenku akhirnya secara jujur berbicara dengan ciri khas anak kuliahan, " e, gini mbak kita masih kuliah, so kita tergabung dalam kelmpok bimbingan belajar. jadi kita sebagai tentornya gitu." sambil mata berkejap-kejap yang mengindikasikan apa yang kia lakukan adalah bohong. ya sebenernya gak bo'ong amat, bedanya kita berjalan sendiri-sendiri gak tergabung di kelompok bimbingan gitu.hehe..

hari pun tiba dengan cuaca yang gelap, kita semua kumpul di jurusan dengan gaya khas kita, konvoi sepeda motor.

gak nyampe separo perjalanan, ujan deres. tibalah saatnya semangat dan niat kita diuji. yakin mau terus dateng ke seminar itu dengan kondisi udah gak cantik lagi dan pastinya basah kuyup. walaupun udah pake jas ujan.
okeh. kita tetep keukeukeh untuk dateng. siapa tau kita dapet sesuatu di sana.amin.

sampe disana kita dah terpesona ama arsitektur bangunan yang wuuiiii..
aku yang udah niat poto-poto, bawa kamera digital donk..biar semua moment disana bisa tersimpen apik.

masuk gedung, kita udah waahh.. keren.
dan acaranya ada di lantai 6. nyampe sana kita shock. kok yang dateng pada tua-tua?gak bisa ngeceng para eksmud donk? hiks..
oke kita register dulu. kirain udah gak ada pertanyaan tentang bisnis apa yang kita punya. ternyata, di samping kolom nama ada kolom yang mewajibkan kita nulis nama usaha kita. karena kita nulis urut, so bagi yang gak punya usaha ya nebeng usaha temen di atasnya.hehe.

masuk ruangannya, dingin banget! tapi lumayan juga buat ngeringin kaki ama sepatu yang basah.
oke acara pertama adalah perkenalan dengan menyebutkan nama dan nama perusahaan. sekali lagi nama perusahaan. aku? siapa? nisa. nama perusahan? emm, gak tau. huaA aku pengen pulang!!
ngeliat Ephi, temenku yang benernya gak ada niatan untuk ikutan dari tadi, bolak-balik dengan bahasa bibirnya bilang " pulang yuk!" liat mimiknya yang memelas, supaya kita mengabukan permintaannya. sorry phi, kita juga ga bisa berbuat apa-apa.

acara berikutnya udah biasa aja. cuma tiap kali ada interaksi dari sang coach, sebutan buat trainernya, Dita yang duduk sebelahku langsng bilang "waduh opo maneh iki?!"hahaha..

tengah acara, surprise!! seniorku dateng dengan gayanya eksekutif muda. cie eksmud.. dan begitu ngelihat wajah adek2 nya satu jurusan yang cantik dan imut2 ini, mereka langsung senyum2 sendiri. ealah..mbulet ae.

dan akhirnya ketika ada acara cofee break, kita udah rencana minum kopinya, muter2 buat liat2 dan poto2, dan akhirnya pulang..walaupun dengan cuaca gelap dan ujan deres banget. kita niatkan untuk pulang.

ya, apapun bentuk seminar ini aku mencoba mentransformasikan semua yang aku dapet untuk kehidupan ku.
satu lagi. seminar ini kayaknya gak sepenuhnya seminar deh. secara dari tadi banyak slide yang dilewatin dan si coach ini lebih banyak promosi untuk seminar2 berikutnya yang pake investasi dengan harga jutaan. haha...

HOBI BARU..

Musim ujan udah dateng, so banyak laron berkeliaran dan tentunya lalat yang juga pada menclok tanpa ijin ke sebarang makanan yang ada di meja makan rumahku. Apalagi kalo lagi goreng-menggoreng. Semua pada mengerubungi makanan. Ugh, jijik.
So ibuku berinisiatif beli lem lalat yang dijual di pasar. Bentuknya 2 kertas yang saling menempel karena ada lemnya. Ya iyalah!!
Nah waktu ibu sedang asyik menggoreng, lem lalat tadi di buka separuh, biar hemat. Haha. Gitu aja pake dihemat-hemat. Yah whateverlah.
Dari situ, tiap ada lalat yang masuk perangkap dan berniat untuk kabur, langsung dibejek-bejek biar gak bisa terbang lagi walaupun dengan penerbangan malam sekalipun. (apa sih??)
Akhirnya, aku dan ibu jadi hobi ngeliatin kertas lem lalat tadi, siapa tau ada lalat yang berusaha minggat dengan sekuat tenaganya. Tiap ada yang hadir dalam konferensi lalat sekarat, langsung diteriakin “Welcome to the jungle!!” haha..
Gak cuma aku dan ibu aja yang melakukan pengawasan terhadap lalat, tapi ayahku juga ikut-ikutan ketagihan mbekjek-mbejek lalat yang mau kabur. Haha.. alat yang dipake buat mbejek pun gak cuma 1, tapi ada beberapa yang sekali pake. Karena bisa-bisa kita pada lupa kalo itu alat buat bekas memperdaya lalat yang tak berdaya, dan bisa jadi masuk ke mulut. Ugh jangan sampe deh. Nama alatnya adalah sedotan plastik club dari sisa yang belom kepake. Ato malah garpu plastik. Bahaya kan kalo tiba-tiba ada yang gak tau kalo itu adalah barang jahanam pembunuh lalat dan menganggap itu barang suci tanpa noda lem..haha..
Jadilah kita sekeluarga sehabis makan, dengan mata terjaga mengawasi siapa saja lalat yang berniat minggat. Kalo ada yang mau nempel tapi gak nempel-nempel, langsung pada teriak, “ Itu! Itu! Giring ke tengah, biar kena lem! Awas yang itu mau lepas!”
Ayo, siapa yang mau ikutan hobi baru keluarga kami??

Rabu, Desember 17, 2008

JEDA (2 Desember 2008)

Jeda itu koma, dalam sebuah tulisan.
Jeda itu istirahat sejenak, dalam suatu pekerjaan.
Jeda itu introspeksi diri, dalam sebuah hubungan.

Dalam sebuah tulisan,
Koma harus dilanjutkan untuk menuju titik.
Dalam suatu pekerjaan,
Istirahat harus dilanjutkan dengan bekerja kembali
Tapi dalam sebuah hubungan,
Suatu jeda bisa berarti selesai.
Tanpa koma,
Dan tanpa istirahat.

Selasa, Desember 09, 2008

penjaga ruang baca

Jurusan Matematika adalah salah satu jurusan di Institut teknologi sepuluh nopember bla bla bla.. hehe gak penting

oke 2 the point ajah..

gini benernya aku butuh duit buat masa depanku, so kalo ada yang mau pinjemin daku duit..
hehe oke serius ni.

di jurusanku ada sebuah ruangan yang isinya buku2 banyaaaaaak banget, namanya apalagi kalo gak ruang baca. ya istilahnya perpustakaan jurusan. cuma beda nama aja.

kebetulan yang jaga cuma satu orang, namanya ada deh.. mau tauuuu aja.
banyak hal yang bisa bikin aku jengkel ma ni orang, tapi kadang juga kasian sih.. secara (cie secara, gaul banget yak?) ibu penjaga ruang baca ini ngurus semuanya sendiri.

oke untuk selanjutnya kita bakal menyingkat ruang baca matematika dengan RBM (ya iyalah masa RBS=Ruang baca statistika dunk)

ibu yang satu ini unik. ya jelas cuma dia orang yang kayak gitu.

hobinya adalah main volly.
tiap ada acara lomba volly, dia bakal tanya sama anak2 yang lagi mampir ke RBM dengan pertanyaan yang sama :

"mbak, bisa main volly??"
"ada yang jago volly gak? kalo ada ya tolong suruh hubungi saya."
"besok jangan lupa ya tonton pertandingan volly, jangan lupa temen2nya dikasih tau"

walaupun, sekali lagi walaupun dia udah bertanya sama orang yang sama kemaren.

apapun kalo hubungannya sama volly mah dia bakal nomorsatukan!

pernah dulu, ketika aku dan temen satu kelompokku lagi ada tugas yang harus diselesaikan dan itu butuh referensi TA yang ada di RBM, ternyata RBM tutup! karena ibu itu lagi asik main volly.

lama.

bolak-balik nengok ke RBM, belum buka juga.fiuhh..

dan akhirnya ibu itu datang juga..lega.
eits, belum tentu. ternyata ketika kita berempat udah mengikutinya dari belakang(kayak orang penting aja), dengan polosnya berucap, "sebentar ya mbak, saya ganti baju dulu"

ziiinkk...

oke akhirnya selesai, dan kita dipersilahkan masuk.

aku ngelihat ada tumpukan jilbab, kaos kaki, kunci, dan permen di suatu meja.
trus ada mahasiswa S2 yang datang ke meja tadi dan bertanya, "ini punya sapa ya? kok ada barang2 gini?"
segera ibu penjaga RBM tadi bilang," itu punya mahsiswa.tadi titip di sini.udah biarin aja. jangan diutak-atik."

ziinkk...mahasiswa?? pikirku. bukannya tadi RBM belum buka ya? dan kayaknya itu mirip ma kostum yang dipake ibu penjaga RBM waktu maen volly???

setelah mahasiswa S2 tadi meninggalkan RBM, dengan santainya ibu itu ngambil barang2 di meja tadi.semuanya tanpa tersisa.

dalam hati aku cuma bisa ngakak. wuahahahahahaha...
maaf bu...hihihihi...