Kamis, Desember 31, 2009

Bingkisan pagi akhir tahun

ah, bingkisan itu
dengan bungkus kado yang sama seperti terakhir kali kau coba beri untukku
untuk melamarku
yang ku tolak saat itu
yang katamu berisi mukenah
yang kau bilang kau beli sendiri
yang pada akhirnya ku ketahui dari sahabat wanitamu
bahwa kau membelinya bersama dia.

mengapa kau memberikannya pagi ini di akhir tahun?
mengapa kau menitipkannya pada orang lain?
mengapa tak kau kirim lewat pos, biar aku tak sesedih ini.
padahal semalam aku sudah memutuskan
untuk menunggumu
untuk menerimamu
suatu saat.

tapi bingkisan itu sudah sampai di tanganku
bukan sebagai sebuah barang pinangan darimu
hanya menjadi sebuah hadiah akhir tahun
sudahkah kau tutup lelahmu menggapaiku?
sudah tak inginkah kau melamarku?

Selasa, Desember 15, 2009

satu

bunda, izinkan aku mencinta, biar lega ini rasa
bunda, izinkan aku menikah, biar lengkap ini dahaga
bunda, biarkan aku memilihnya
bukan pilihanmu

ayah, izinkan dia mencintaiku, biar lega dia rasa
ayah, izinkan dia menikahiku, biar lengkap dahaganya
ayah, biarkan dia bersamaku
bukan dengan yg lain

dia telah dewasa, begitu pun aku
dia bukan remaja ingusan, begitupun aku
dia tak pantas lagi ditimang-timang dan dibelai,
begitupun aku.

biarkan kami menyusuri setapak bahagia,
agar menemukan kebahagiaan lapang diujungnya.
izinkan kami melalui riak-riak cinta,
supaya bermuara di lautan cinta.

hati dan pikiran kami telah satu.