Minggu, Februari 21, 2010

*??!?*

Sudah 4 hari Firly berkutat dengan kata-kata dari Ahmad melalui sms. Semua karena telepon panjang suatu malam. Sebuah malam minggu. Ngobrol, bercanda, sempat putus koneksi karena lowbatt, lalu nyambung lagi, ngobrol lagi, putus lagi, bercanda lagi, sampai akhirnya selesai karena sudah tak ada lagi bahan obrolan antara mereka.

Kapan terakhir kali aku dapat telepon dari seorang cowok sepanjang itu?? batin Firly.

Malam minggu berikutnya, Firly berharap Ahmad meneleponnya kembali. Dan sudah dipersiapkannya baterai HPnya yang full. Tapi nihil. Tak ada nama Ahmad yang muncul di layarnya.

Kenapa aku rindu telepon panjang itu?? batin Firly.

Empat hari yang lalu, tiba-tiba Ahmad menanyakan janji nonton bersama pada Firly. Setelah beberapa kali tawar menawar melalui sms, akhirnya mereka sepakat bertemu di akhir pekan.

Berdua?? Aku rasa aku tak akan mengulangi kesalahan yang sama 4 tahun lalu saat aku untuk pertama kalinya jalan berdua saja dengan seorang lelaki. dan aku berbohong pada kedua orang tuaku. cukup itu saja pikir Firly.

Firly mencoba meloby beberapa teman mereka untuk bergabung . Dan akhirnya 3 pasang laki dan wanita sepakat bertemu di bioskop Sabtu depan.

Tak ada yang istimewa dari acara nonton bersama itu. Tak pula hati Firly terhadap Ahmad. Tapi tiba-tiba saja Ahmad mengajak Firly makan di restoran bernuansa cozy setelah mereka berenam berpisah. Hanya berdua.

Ada apa ini?? Mengapa harus restoran ini?? Ah jadi ingat 4 tahun lalu. Peristiwa pembohongan besar-besaran terhadap orang tuaku. Berlebihankah aku menyebutnya seperti itu?? tanya Firly dalam hati.

Mereka duduk berhadapan. Dan Firly mulai merasa tak jenak ketika tatapan mereka bertemu. Diambilnya HP, dan mulai menyibukkan diri dengan pura-pura melihat inbox. Sementara Ahmad membuka pembicaraan tentang skripsinya yang baru saja berakhir. Tak ada obrolan yang spesial hingga makanan masing-masing dihidangkan.

Kenapa ada rindu yang tiba-tiba merembes dalam ruang hatiku ketika melihat Ahmad di hadapanku?? Rindu pada sosok lelaki yang menjadi peran utama peristiwa pembohonganku 4 tahun lalu. Baunya, Senyumnya, tatapan matanya. Damn!

Di tengah pembicaraan, Firly mencoba menanyakan maksud ajakan makan sore itu pada Ahmad. Tapi yang keluar dari mulut Ahmad hanyalah lawakan garing. Tak urung, Firly pun menimpali. Dan sampai selesai makan pun, tak terjadi apa yang Firly khawatirkan.

Ahmad itu mantan kekasih sahabatku. Tak mungkin aku melukai perasaan sahabatku sendiri yang masi mencintai Ahmad mati-matian.

Sampai di rumah, Firly menerima sms dari Ahmad. 'Thx 4 today '
Dan Firly tersenyum lembut membacanya. *??!?*

Minggu, Februari 14, 2010

Harmoni Cinta - Gita Gutawa



Ada yang bergerak di dalam dadaku ini
Seperti ku kenal, pernah ku rasakan
Waktu aku jatuh cinta
Waktu hatiku tertarik
Rasanya pun begini
Jatuh cinta

Apakah ini sama seperti yang dulu
Hatiku bergerak
Aku jatuh cinta
Dinding hatiku berlabuh
Harmoni cinta menyatu
Pipiku pun merona
Jatuh cinta

Harmoni cintaku kini datang
Nyanyikan suara hatiku
Berlabuh penuh cinta