Jumat, November 11, 2011

sepuluh november

Jika waktu bisa berputar kembali ke masa silam untuk tanggal 10 November, beruntungnya aku. Merasakan hal indah bersamamu waktu itu, juga ingin ku perbaiki hal buruk yang terjadi antara kita.

2007.
Aku menantimu menyatakannya. Ku kirim puisi cinta, perhatian, dan hampir sebagian waktuku untuk kamu. Waktu itu, aku ingin kamu takluk dan kita punya sebuah hubungan.
Untuk pertama kali kamu ke rumah, mengajakku pergi, dan kamu menyatakannya. Yes!
Lalu mendadak ada kupu-kupu muncul dalam perutku. Aku menjadi ragu. Ku abaikan pernyataan dan pertanyaanmu. Hingga tiga bulan kemudian, kita jadian.

2008.
Berjalan setahun aku dan kamu, dengan ritme putus nyambungnya. Sebuah ruangan lantai lima perpustakaan kampus, lengkap dengan koleksi buku, meja, kursi dan rak menjadi saksi bisu.
Setangkai mawar merah muda dengan bunga-bunga kecil yang terikat menjadi satu disertai pita warna merah. Kamu berikan padaku. Hati berbunga-bunga. Senyumku tak mau lepas dari wajahku. Takut akan layu, aku menyimpan gambarnya melalui kamera. Juga di hatiku.

2009.
Sebelum November melewati hari kesepuluhnya, aku dan kamu sudah tak bersama. Hampa. Kita benar-benar tak berada di jalan yang sama. Aku masih bisa melihatmu, dan kamu masih berusaha mengejarku.
Tapi takdir mengharuskan kita berbeda. Aku dengan keegoisanku bersama dengan orang lain. Ya aku yang salah. Seluruh dunia seperti menuduhku. Semua lagu sedih seperti mengejekku.

2010.
Secara tak sengaja kita bertemu kembali, mencoba untuk memulai dari awal. Berteman. Lalu berbagi tawa, tangia, dan masa lampau.
Untuk sesaat aku merasakan kembalinya kepingan waktu yng pernah kita lalui. Tetapi kita masih pada jalam sejajar yang tak satu jalan. Membiarkan momen-momen indah terlewati begitu saja, tanpa ikatan. Hingga suatu saat aku membiarkanmu menyentuh dan menggenggam tangaku. Erat.

2011.
Sepuluh November baru saja usai. Pengembaraanku terhenti setelah kamu menyatakan apa yang aku harap. Tak ada bunga mawar merah muda, tak ada momen indah tanpa ikatan, terpisah jarak dan waktu, tetapi aku merasakan kupu-kupu hadir dalam perutku, dan kita mash memliki rasa yang sama.

Selamat tanggal Sepuluh November, wahai kamu :)