Selasa, Desember 30, 2008

renungan 1 Muharram

Seseorang bisa aja berubah dalam waktu relative singkat. Terlebih jika menyangkut titik spiritualitas atau yang bisa disebut God Spot. Mungkin yang udah pernah ikut pelatihan ESQ atau yang udah pernah baca buku ESQ udah gak asing lagi dengan istilah God Spot. Bukannya mau promosi ESQ, tapi aku bersyukur telah diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan ESQ. Dimana aku diajarkan untuk menyelami kehidupan ini, baik dari sisi diri pribadi, maupun alam raya milik Allah semata. Semuanya tersingkap secara jelas bahwa Allah itu ada.
Bukannya sebelumnya aku ragu akan keberadaan Allah, tapi pernah suatu ketika terpikir olehku apakah setelah kehidupan ini ada kehidupan lain? Apakah di atas Allah masih ada yang lebih kuasa lagi? Astaghfirullah.
Karena itulah aku sungguh bersyukur kepada Zat Yang Maha Agung Allah SWT telah diberi kesempatan untuk melihat betapa Allah Maha segala-galanya.
Termasuk masalah bahwa kita tidak bisa bergantung pada orang lain selain hanya kepada Allah. Seperti sinetron yang baru saja aku lihat. Dimana seorang anak tunggal yang ditinggal meninggal oleh kedua orang tuanya sekaligus. Tidak seharusnya dia menangisi kepergian orang tuanya, jstru seharusnya dia bisa menyadari bahwa orang tuanya adalah kepunyaan Allah, dan kepadaNya-lah akan kembali termasuk dia. Susah memang untuk bisa menerima kenyataan yang ada. Tapi hidup harus terus berjalan dengan atau tanpa kedua orang tua. Di ESQ aku belajar bahwa jangan pernah menggantungkan hidup kepada selain Allah, karena semuanya akan musnah, hanya Allah SWT. Yang masih dan terus ada ketika yang lain tiada.
Ada suatu cerita tentang kisah nyata persis dengan kisah sinetron tadi. Bedanya anak yang ditinggal itu justru dengan senyman yang tersungging di wajahnya berkata, “Terima kasih ayah telah mengenalkan aku pada Allah. Aku tidak akan menangisi kepergian ayah, karena aku yakin ayah akan bertemu dengan Allah lebih dulu. Tunggu aku ayah, aku akan menyusul ayah kelak.”
Suatu kisah yang mengharukan bahwa anak usia remaja bisa berkata dan bersikap bijak seperti itu. Bahkan mungkin aku sendiri yang sudah 21 tahun cukup sulit untuk bisa menerima kejadian itu. Dan butuh waktu agak lama untuk bisa kembali ceria.
Semoga, jika aku mendapat musibah seperti itu, bisa mencontoh anak tadi. Dan kalaupun bisa aku meminta pada Allah, jangan panggil orang tuaku sekarang. Karena aku masih belum bisa memberikan yang terbaik untuk mereka..

Maha Suci Allah sepanjang pagi dan malam yang telah menjagaku, memberikan nikmat yang luar biasa untuk bisa kembali terbangun dari tidurku dan menghirup udara dengan bebas. Sebenarnya apa yang kurang dari pemberian Allah kepada manusia? Semua Allah ciptakan sebaik-baiknya untuk kebaikan manusia. Atau kita yang kurang mensyukuri nikmat Allah yang berlimpah ruah di dunia ini?
Maka justru sebaliknya kita harus bertanya kembali pada diri kita sendiri, apa yang telah kita berikan kepada Allah selama ini?
Apakah sholat kita sudah tepat waktu? Kalau belum, ucapkan Ataghfirullah.
Apakah perbuatan kita lebih banyak buruk daripada yang baik tanpa kita sadari? kalau iya, ucapkan Astaghfirullah.
Apakah kita pernah menyakiti hati orang tua? Kalau iya, ucapkan Astaghfirullah.
Apakah kita sering lupa untuk membaca AlQur’an? Kalau iya, sekali lagi ucapkan Astaghfirullah.
Ini ku tulis bukan karena aku adalah yang paling sholat tepat waktu, yang paling berperilaku baik, yang tidak pernah menyakiti hati orang tua, atau yang sering membaca AlQur’an. Justru aku ingin mengingatkan diriku juga bahwa aku tak lebih dari manusia yang jauh dari kata sempurna.
Keempat pertanyaan di atas hanya sebagian kecil dari ribuan pertanyaan yang bisa mengingatkan diri kita bahwa kita terlalu banyak menuntut kepada Allah. Tapi Allah Maha Sabar dan Maha Mengampuni MakhlukNya. Maka sebelum Allah menghentikan waktu untuk kita memperbaiki diri, perbaikilah diri kita. Mulai dari yang kecil, yang sederhana, dan yang paling dekat dengan kita.
Usahakan untuk sholat tepat waktu, usahakan untuk berbuat baik kepada sesama, usahakan untuk buat orang tua kita bangga terhadap kita, dan usahakan untuk mengaji walaupun hanya 1 lembar.
Pernah gak terpikir bahwa AlQuran adalah surat cinta Allah kepada MakhlukNya? Seandainya kita memberi surat cinta kepada orang yang kita sayangi namun tidak pernah dibaca. Pasti kita kecewa, yang menandakan orang tersebut tidak perhatian dan tidak sayang pada kita. Pasti orang yang kta sayangi tidak tahu apa maksud kita yang tertulis dalam surat kita tadi.
Sekarang bayangkan Allah yang sayang pada kita memberi surat cinta berupa AlQuran. Tidak pernah kita baca, tergeletak di sudut ruangan atau bahkan tertumpuk bersama debu dan buku-buku tebal lainnya. Bagaimana perasaan Allah? Sedih? Pasti. Karena semua maksud Allah ada pada isi AlQuran. Maka walaupun kita tidak tahu apa arti dari AlQuran, sempatkanlah membacanya agar Allah tidak sedih.
Bagaimana jika kita melihat ibu kita menangis? Apalagi itu karena kita. Kita seakan tidak ingin membuatnya kembali bersedih kan? Sekarang bayangkan Allah yang telah memberikan segalanya pada kita, menangis karena perilaku kita di dunia. Maka janganlah buat Allah menangis, karena Allah sayang pada kita.
Mulailah untuk sayang pada Allah, gak akan ada ruginya kita cinta pada Allah. Justru Allah akan menambah nikmat pada kita. Kalaupun Allah memberi kita cobaan, itu hanyalah karena Allah ingin meningkatkan derajat kita di hadapanNya. Sekali lagi apa yang kurang dari Allah?
Jika semua yang aku tulis pernah terjadi pada diri kita, ayo kita sama-sama ucapkan Astaghfirullah.. ampun Ya Allah..dan ubah pola pikir kita. Selamat mencoba kawan.

Jumat, Desember 19, 2008

seminar KWU

berawal dari saran dosen KWU buat dateng di seminar KWU "bertahan di saat krisis" aku ma temen2 berencanalah pergi kesana. otomatis, kudu pesen dulu donk biar gak kehabisan tempat. secara tuh seminar gratis. pasti bakal banyak yang berlomba-lomba dateng kesana. apalagi tempatnya di gedung yang baru aja selese d bangun dan arsittektrnya bagus naget. kayak orang2 yunani gitu. banyak patung2 berkeliaran dimana-mana. haha lebay.

pertama kali temenku telpon ke contact personnya, oke pertanyaa standar, nama. pertanyaan selanjutnya adalah dari perusahaan mana?
what?!!perusahaan?!
secara kita mahasiswa, paling banter usaha yang dimiliki ya usaha pulsa ato les-lesan yang menurut kita pantas untuk dibanggakan. haha..

temenku akhirnya secara jujur berbicara dengan ciri khas anak kuliahan, " e, gini mbak kita masih kuliah, so kita tergabung dalam kelmpok bimbingan belajar. jadi kita sebagai tentornya gitu." sambil mata berkejap-kejap yang mengindikasikan apa yang kia lakukan adalah bohong. ya sebenernya gak bo'ong amat, bedanya kita berjalan sendiri-sendiri gak tergabung di kelompok bimbingan gitu.hehe..

hari pun tiba dengan cuaca yang gelap, kita semua kumpul di jurusan dengan gaya khas kita, konvoi sepeda motor.

gak nyampe separo perjalanan, ujan deres. tibalah saatnya semangat dan niat kita diuji. yakin mau terus dateng ke seminar itu dengan kondisi udah gak cantik lagi dan pastinya basah kuyup. walaupun udah pake jas ujan.
okeh. kita tetep keukeukeh untuk dateng. siapa tau kita dapet sesuatu di sana.amin.

sampe disana kita dah terpesona ama arsitektur bangunan yang wuuiiii..
aku yang udah niat poto-poto, bawa kamera digital donk..biar semua moment disana bisa tersimpen apik.

masuk gedung, kita udah waahh.. keren.
dan acaranya ada di lantai 6. nyampe sana kita shock. kok yang dateng pada tua-tua?gak bisa ngeceng para eksmud donk? hiks..
oke kita register dulu. kirain udah gak ada pertanyaan tentang bisnis apa yang kita punya. ternyata, di samping kolom nama ada kolom yang mewajibkan kita nulis nama usaha kita. karena kita nulis urut, so bagi yang gak punya usaha ya nebeng usaha temen di atasnya.hehe.

masuk ruangannya, dingin banget! tapi lumayan juga buat ngeringin kaki ama sepatu yang basah.
oke acara pertama adalah perkenalan dengan menyebutkan nama dan nama perusahaan. sekali lagi nama perusahaan. aku? siapa? nisa. nama perusahan? emm, gak tau. huaA aku pengen pulang!!
ngeliat Ephi, temenku yang benernya gak ada niatan untuk ikutan dari tadi, bolak-balik dengan bahasa bibirnya bilang " pulang yuk!" liat mimiknya yang memelas, supaya kita mengabukan permintaannya. sorry phi, kita juga ga bisa berbuat apa-apa.

acara berikutnya udah biasa aja. cuma tiap kali ada interaksi dari sang coach, sebutan buat trainernya, Dita yang duduk sebelahku langsng bilang "waduh opo maneh iki?!"hahaha..

tengah acara, surprise!! seniorku dateng dengan gayanya eksekutif muda. cie eksmud.. dan begitu ngelihat wajah adek2 nya satu jurusan yang cantik dan imut2 ini, mereka langsung senyum2 sendiri. ealah..mbulet ae.

dan akhirnya ketika ada acara cofee break, kita udah rencana minum kopinya, muter2 buat liat2 dan poto2, dan akhirnya pulang..walaupun dengan cuaca gelap dan ujan deres banget. kita niatkan untuk pulang.

ya, apapun bentuk seminar ini aku mencoba mentransformasikan semua yang aku dapet untuk kehidupan ku.
satu lagi. seminar ini kayaknya gak sepenuhnya seminar deh. secara dari tadi banyak slide yang dilewatin dan si coach ini lebih banyak promosi untuk seminar2 berikutnya yang pake investasi dengan harga jutaan. haha...

HOBI BARU..

Musim ujan udah dateng, so banyak laron berkeliaran dan tentunya lalat yang juga pada menclok tanpa ijin ke sebarang makanan yang ada di meja makan rumahku. Apalagi kalo lagi goreng-menggoreng. Semua pada mengerubungi makanan. Ugh, jijik.
So ibuku berinisiatif beli lem lalat yang dijual di pasar. Bentuknya 2 kertas yang saling menempel karena ada lemnya. Ya iyalah!!
Nah waktu ibu sedang asyik menggoreng, lem lalat tadi di buka separuh, biar hemat. Haha. Gitu aja pake dihemat-hemat. Yah whateverlah.
Dari situ, tiap ada lalat yang masuk perangkap dan berniat untuk kabur, langsung dibejek-bejek biar gak bisa terbang lagi walaupun dengan penerbangan malam sekalipun. (apa sih??)
Akhirnya, aku dan ibu jadi hobi ngeliatin kertas lem lalat tadi, siapa tau ada lalat yang berusaha minggat dengan sekuat tenaganya. Tiap ada yang hadir dalam konferensi lalat sekarat, langsung diteriakin “Welcome to the jungle!!” haha..
Gak cuma aku dan ibu aja yang melakukan pengawasan terhadap lalat, tapi ayahku juga ikut-ikutan ketagihan mbekjek-mbejek lalat yang mau kabur. Haha.. alat yang dipake buat mbejek pun gak cuma 1, tapi ada beberapa yang sekali pake. Karena bisa-bisa kita pada lupa kalo itu alat buat bekas memperdaya lalat yang tak berdaya, dan bisa jadi masuk ke mulut. Ugh jangan sampe deh. Nama alatnya adalah sedotan plastik club dari sisa yang belom kepake. Ato malah garpu plastik. Bahaya kan kalo tiba-tiba ada yang gak tau kalo itu adalah barang jahanam pembunuh lalat dan menganggap itu barang suci tanpa noda lem..haha..
Jadilah kita sekeluarga sehabis makan, dengan mata terjaga mengawasi siapa saja lalat yang berniat minggat. Kalo ada yang mau nempel tapi gak nempel-nempel, langsung pada teriak, “ Itu! Itu! Giring ke tengah, biar kena lem! Awas yang itu mau lepas!”
Ayo, siapa yang mau ikutan hobi baru keluarga kami??

Rabu, Desember 17, 2008

JEDA (2 Desember 2008)

Jeda itu koma, dalam sebuah tulisan.
Jeda itu istirahat sejenak, dalam suatu pekerjaan.
Jeda itu introspeksi diri, dalam sebuah hubungan.

Dalam sebuah tulisan,
Koma harus dilanjutkan untuk menuju titik.
Dalam suatu pekerjaan,
Istirahat harus dilanjutkan dengan bekerja kembali
Tapi dalam sebuah hubungan,
Suatu jeda bisa berarti selesai.
Tanpa koma,
Dan tanpa istirahat.

Selasa, Desember 09, 2008

penjaga ruang baca

Jurusan Matematika adalah salah satu jurusan di Institut teknologi sepuluh nopember bla bla bla.. hehe gak penting

oke 2 the point ajah..

gini benernya aku butuh duit buat masa depanku, so kalo ada yang mau pinjemin daku duit..
hehe oke serius ni.

di jurusanku ada sebuah ruangan yang isinya buku2 banyaaaaaak banget, namanya apalagi kalo gak ruang baca. ya istilahnya perpustakaan jurusan. cuma beda nama aja.

kebetulan yang jaga cuma satu orang, namanya ada deh.. mau tauuuu aja.
banyak hal yang bisa bikin aku jengkel ma ni orang, tapi kadang juga kasian sih.. secara (cie secara, gaul banget yak?) ibu penjaga ruang baca ini ngurus semuanya sendiri.

oke untuk selanjutnya kita bakal menyingkat ruang baca matematika dengan RBM (ya iyalah masa RBS=Ruang baca statistika dunk)

ibu yang satu ini unik. ya jelas cuma dia orang yang kayak gitu.

hobinya adalah main volly.
tiap ada acara lomba volly, dia bakal tanya sama anak2 yang lagi mampir ke RBM dengan pertanyaan yang sama :

"mbak, bisa main volly??"
"ada yang jago volly gak? kalo ada ya tolong suruh hubungi saya."
"besok jangan lupa ya tonton pertandingan volly, jangan lupa temen2nya dikasih tau"

walaupun, sekali lagi walaupun dia udah bertanya sama orang yang sama kemaren.

apapun kalo hubungannya sama volly mah dia bakal nomorsatukan!

pernah dulu, ketika aku dan temen satu kelompokku lagi ada tugas yang harus diselesaikan dan itu butuh referensi TA yang ada di RBM, ternyata RBM tutup! karena ibu itu lagi asik main volly.

lama.

bolak-balik nengok ke RBM, belum buka juga.fiuhh..

dan akhirnya ibu itu datang juga..lega.
eits, belum tentu. ternyata ketika kita berempat udah mengikutinya dari belakang(kayak orang penting aja), dengan polosnya berucap, "sebentar ya mbak, saya ganti baju dulu"

ziiinkk...

oke akhirnya selesai, dan kita dipersilahkan masuk.

aku ngelihat ada tumpukan jilbab, kaos kaki, kunci, dan permen di suatu meja.
trus ada mahasiswa S2 yang datang ke meja tadi dan bertanya, "ini punya sapa ya? kok ada barang2 gini?"
segera ibu penjaga RBM tadi bilang," itu punya mahsiswa.tadi titip di sini.udah biarin aja. jangan diutak-atik."

ziinkk...mahasiswa?? pikirku. bukannya tadi RBM belum buka ya? dan kayaknya itu mirip ma kostum yang dipake ibu penjaga RBM waktu maen volly???

setelah mahasiswa S2 tadi meninggalkan RBM, dengan santainya ibu itu ngambil barang2 di meja tadi.semuanya tanpa tersisa.

dalam hati aku cuma bisa ngakak. wuahahahahahaha...
maaf bu...hihihihi...

Jumat, November 28, 2008

Asa dalam hati (27 Nopember 2008; 23 : 35)

Ada segenggam kenangan
Dalam dekapan,
Akankah waktu dapat kembali terhentikan?
Hingga hati berangan
Menggapai impian..?
Dan
Cinta menjadi terasakan..

Waktu vs Cinta (27 November 2008 ; 23:30)

Ketika hati tak lagi ingin berpikir
Tentang Cinta..
Dan itu tentang kita..
Akankah semua harus diteruskan?
Ataukah hanya untuk sementara?
Dan ketika waktu tak lagi berhenti
Hanya untuk merasakan cinta..
kini biarlah cinta
yang berhenti
hanya untuk merasakan waktu.
Bergulir dengan indahnya
Hingga batas yang tak ditentukan..

Kamis, November 27, 2008

fotografer itu..

suatu hari aku dateng ke acara seminar. Interpersonal Character Seminar, yang diadakan sama anak FTI. semula aku niat banget ikut seminar itu. ya, biar tau gimana se kepribadian diriku.



aku dateng bareng temenku. pagi-pagi kita janjian di jurusan. dan swing.. kita langsung meluncur ke tempat seminar. rame jelas. banyak orang pasti. dan kebanyakan pada gak kenal.



suatu ketika, aku buka friendsterku. ku temukan profil yang menurutku asik hanya dengan liat posting gambarnya. orang dengan pose sedang membidik lewat kameranya. keren! gak lama liat data pribadinya, langsung add orang itu. seorang fotografer..

suatu profesi yang buatku spesial. kita bisa lihat sesuatu dibalik kamera. dan banyak hal yang bisa kita dapet dari sana. sebuah foto bisa bercerita banyak hal. sedih, bahagia, kecewa, banyak.



dari situ, aku dan fotografer itu saling cerita. gak sering sih. tapi ada banyak hal yang bisa aku pelajari dari dia. termasuk pribadinya. sepertinya tertutup. terlihat dari blog pribadinya yang berisi curhat dan puisi2nya yang puitis. salut.tapi kita hanya sebatas teman friendster.



dan ketika aku melihat salah satu orang dalam acara seminar tadi, aku seperti sudah mengenal seseorang dari barang yang dibawanya. kamera. kalo dilihat dari perawakannya, mirip dengan yang di friendster. dan aku menjadi yakin bahwa dia fotografer itu..



baju hitam yang menjadi seragam para panitia seimnar, membuat dia tampak menunjukkan jati dirinya yang tertutup. dan dia hanya berbicara lewat kameranya. ingin hati menemuinya dan berucap," hai, kamu yang ada difriendster itu ya??" tapi batal. iya kalo dia, kalo bukan? tapi tetep hatiku berbicara itu dia.

ku coba memperhatikan gerak-geriknya, hingga aku gak lagi niat ikut seminar. ku potret gayanya yang sedang ambil gambar dengan kamera digitalku. gila! gitu ya cara ambil gambar yang bener?



seluruh wajahnya menempel pada kameranya. dahi, hidung, kacamata dan bibirnya. semua dilakukannya hanya untuk mendapatkan gambar yang baik dan menarik. aku hanya terheran-heran melihat tingkahnya. tanpa memperhatikan sekelilingnya, dia dengan asyik memandangi hasil jepretannya. benar-benar asyik dengan dirinya sendiri.



sebenarnya ada satu momen yang membuat diriku ingin kembali menyapanya. ketika aku berjalan kembali ke tempat seminar setelah dari masjid. dia berlawanan arah denganku menuju kantin masjid. tapi tetap saja aku gak bisa memberanikan diriku untuk menyapanya.



dan ketika aku kirim comment pada friendsternya, ternyata benar. fotografer itu yang ku lihat di acara seminar tadi. senang rasanya. tapi kecewa juga. hanya karena aku seorang yang pemalu.



gak cuma sampai disitu aku bertemu dengannya. suatu hari aku pergi makan dengan kekasihku, tiba-tiba fotografer itu dateng ke tempat makan yang sama denganku. posisi duduknya tepat 60 derajat dari posisi dudukku. ketika aku layangkan pandanganku ke arahnya, dia tak melihatku. tapi ketika aku tak sengaja kembali melihtanya, dia sedang melihatku. seperti ada yang ingin dia katakan padaku. "kamu yang di friendster itu ya?" tapi sekali lagi aku tak berkutik. di depanku ada kekasihku yang menanyakan perubahan sikapku ketika aku melihat fotografer itu dan aku hanya bilang,"Oh, gak papa kok." tak lupa ku beri senyuman terbaikku di hadapannya.



dan sekarang ketika aku sudah tak lagi pernah berjumpa dengan fotografer itu, aku hanya bisa mengenangnya. semoga ketika aku kembali menjumpainya dalam keadaan nyaman, aku bisa berbicara dengannya.

Rabu, November 26, 2008

SuRaM (26-11-2008)

Mendung kini berarak menuju khatulistiwa,
menutup rapat pesona mentari..
walau angin berkelebat hebat,
mendung tetap saja gelap..
bahkan lebih gelap.
suram.
ingin hati memandang cerah mentari
tersenyum dan tertawa bersamanya..
namun rintik hujan datang
tak hanya sendiri,
berbondong-bondong menerpa bumi..
hati kembali hanya berharap..

Kamis, November 20, 2008

1,2, dan 3 (3-11-2007)

Begitu banyak kata ingin terucap,
Begitu sedikit waktu tersedia.
Begitu banyak hal ingin disampaikan,
Begitu beku suasana terasa.

Satu pertemuan, tak akan sanggup mengurai semua kata.
Dua insan, tak akan mampu berkata-kata.
Tiga menit, serasa lenyap dalam kebisuan.
Dan semua berakhir dalan hampa.

Saat ku pergi (11-09-2008; 16:00)

Aku melihat malaikat
Dia antara lampu-lampu yang menyinari.
Cahayanya lebih terang dari semua sinar.
Berdiri tegap di atasku
Bersiap mengajakku pergi.

Tanpa sadar,
Aku telah meninggalkan ragaku.
Dan saat ku toleh ke belakang,
Semua tampak sayu.

Orang tuaku,
Saudaraku,
Dengan cemas menungguiku jasadku.

Maaf,
Aku tak bisa kembali.
Aku telah bebas,
Dari semua belenggu hidupku.
Dan aku berjalan lebih cepat
Untuk menemui Tuhanku.

TIDAK !! (12 April 2008)

Sudah lama aku bertanya
Pada jiwaku..
Pada bulir embun pagi hari..
Pada terik mentari..
Termasuk bulan dan bintang
Yang temani kesendirianku..
Dan kau hadir ketika
hati ini,
putus asa atas takdir hidup..
akankah ku sia-siakan?
Jawabnya adalah TIDAK.
Hanya satu harapku.
Jangan buatku melayang tinggi,
Hingga bumi tampak indah.
Tapi pada akhirnya,
Aku jatuh
Dalam lubang hampa..

MENTARIKU.. (12 April 2008)

Hujan telah berhenti
Dan matahari kembali secerah
Pagi-pagi yang lalu.
Walau basahnya hujan
Masih terasa dalam paru-paruku,
Tetapi hatiku dapat merasakan
Sinar matahari yang selalu hadir setiap hari
Seperti hadirmu yang membuat
Indahnya pagi hariku.
Akankah dapat ku rasakan
Hal yang sama seterusnya?
Atau hanya menjadi angin
Yang terkadang berhembus mesra..

Sebelum cahaya (18 agustus 2007; 22:55)

Sebelum sinar terang itu datang.
Menghampiri dengan tiba-tiba.
Sebelum jiwa pergi melayang.
Meninggalkan segala yang fana.
Sebelum mata melihat kuasaNya.
Menyesali hinanya diri.

Lihatlah..
Embun pagi masih hadir.
Matahari setia dengan sinarnya.

Dengarlah..
Burung masih berkicau.
Degup jantung tetap berdetak.

Rasakan..
Segarnya udara dalam paru-paru.
Aliran darah dalam nadimu.

Nikmatilah..
Kesempurnaan hidupmu.
Dengan cita, cinta dan asa bersamamu..

Dan ingatlah,
TUHAN masih sayang padamu.
(KSATRIA 165)

Hidayah (14 agustus 2007)

Dalam hati aku mengadu.
Gaduh.
Gundah.
Tangis.
Tak henti dampai di sini.
Gemuruh batinku terus meronta.
Mengharap sesuatu.
Damai.
Tentram.
Lelap.

Mati aku sendiri,
Dalam hiruk pikuk dunia.
Tawa diri membahan,
Di tengah kesedihan alam.
Menjerit hati tanpa suara.

Angin datang dengan semilir.
Bagai hujan dalam kemarau.
Teduh.
Riang.
Bahagia.
Sesuatu telah datang.
Membuka hati yang membatu.
Tangisku bahagia.
Lelapku dalam damai.
Rela aku mati tanpa sia-sia.
Hanya karena berjumpa denganMu, Tuhan.
(KSATRIA 165)

Andai (14 Agustus 2007)

Andai semua hanya mimpi
Andai semua kembali terbangun
Dari lelapnya tidur
Andai hari itu tak pernah terjadi,
Hingga 40 hari terlewati

Sampai detik ini,
Aku masih berandai-andai
Andai berandai-andai tu tak indah
Andai kata andai itu tak bermakna
Semua andai tak aka nada
Hanya realita tanpa andai

Dini hari (08 Juli 2007; 01:15)

Malam sepi,
Suasana hening
Hanya air mata berbicara
Mendamba sesuatu yang fana

Hampir dini hari,
Ketika semua termangu menatap hampa,
Hanya lantunan ayat-ayat suci dikumandangkan
Menanti esok yang terhenti diperistirahatan
Terakhir..

Sang Pengatur.. (6 Juli 2007; 06:30)

(Tapi) mendung tetaplah mendung
Sampai hitungan berapapun, tetap menggantung
Hanya DIA yang mampu mengusung
Memindahkan mendung
Agar tetes hujan tak sampai jatuh ke hidung

Yang terjadi, terjadilah
Tangisanpun tak bisa mencegah
Walau tangan tetap menengadah
DIA-lah pengatur arah
Dan manusia hanya bisa pasrah

Diiringi doa penuntun jalan
Menuju kepada-NYA engan perlahan
Sanak saudara ditinggalkan
Cerita indah tinggal kenangan
Dan..
Ucapan selamat tinggal menjadi berkenan..

Jumat, November 14, 2008

coba lihat yang lain..

waktu UTS kemaren, begitu soal dibagikan, yang tertuju adalah soal yang sekiranya kuanggap mudah. dan dari 2 soal yang ku terima waktu itu, cuma satu yang kurasa sanggup untuk ku kerjakan. walau pada kenyataannya saat aku mulai mengerjakannya, susah!
akhirnya karena saking terpesona sama satu soal yang awalnya ku anggap mudah tadi, aku sama sekali tidak mencoba untuk mengerjakan soal kedua.
dan aku mengumpulkan jawaban yang tidak komplit untuk soal pertama dan tanpa jawaban untuk soal kedua.

seminggu kemudian, ketika soal UTS dibahas..
what a surprise..!!

gila!! sama sekali gak ada yang nyangka kalo soal itu semudah itu!
dan bagi diri pribadiku, ada suatu kesimpulan yang bisa ditarik.

coba deh untuk lihat persoalan dari sisi yang lain, mungkin ada jalan keluar terbaik dan lebih mudah. dan itu terbukti kaetika dosenku menjelaskan jawaban soal2 UTS tadi..

sekarang sama halnya dengan kehidupan. andai kita mampu melihat persoalan hidup dari sisi yang lain maka kita akan mendapatkan jawaban dari persoalan hidup tadi dengan lebih mudah.
dan kita gak hanya stuck dengan satu persoalan hidup yang itu2 aja.

ya meskipun aku tau bahwa gak mudah untuk dapat memandang persoalan dari sisi yang lain, tapi paling gak kita bisa berpikir positip agar pemikiran kita terus positip dan hidup kita dipenuhi dengan hal2 yang positip juga.

semoga dengan ku tulis blog ini bisa menjadi inspirasi bagi pembaca yang lagi ada masalah.
tak terkecuali diriku sendiri.^-^

Kamis, November 06, 2008

Shogun dilawan..

Pagi yang dingin. Brr..
Maksud hati sih pingin nulis tentang sesuatu yang gue dapet dari bacaan tetralogi laskar pelangi. Tapi nulis tentang ibu bole juga. Hmm..

Shogun dilawan..
Tau slogan itu kan? Slogan sepeda motor yang nunjukin kalau sepeda motornya gak bakal terkalahkan ama sepeda motor manapun.
Dan itulah julukan ibu gue di sekolah dan di rumah. Kenapa?
Tunggu dulu, sebenarnya nama asli ibu gue Nusa Tjahja Pratiwi Toza. Tapi berhubung omongannya yang selalu punya ide kreatif untuk mengalahkan omongan orang lain, maka teman ngajar satu sekolahnya-Pak Eko- menyebutnya dengan sebutan ‘Shogun Dilawan’.
Begitu juga kalau di rumah. Ibu selalu buat gue tertawa, yah minimal tersenyum.

Pernah suatu ketika gue lagi anter ibu naek sepeda motor menuju Gayung Sari, rumah nenek. Kebetulan ibu sedang pingin banget sama yang namanya pentol, jajanan yang biasanya disukai para anak SD, tapi sekarang udah nyebar hingga para orang tua.
Liat di pinggir jalan ada tukang pentol lagi mangkal di depan SMP deket rumah. Ibu spontan bilang, “ wuik pentol, enak ya Pit!” (sori, nama gue bukan Brad Pitt, tapi Ny. Brad Pitt. Hahaha)
Dan ibu melanjutkan ucapannya, “Ibu juga punya pentol ni di jilbab.” Sambil nunjukin pentolan jilbabnya yang emang gedhe banget. Gimana gak gedhe, ibu pake daleman jilbab ampe 2. Yang pertama kerpus yang ada pentolannya, ditumpuk daleman jilbab yang ada topinya.
Hahaha.. spontan gue langsung ketawa ngakak dalam helm teropong gue ketika ngelirik kaca spion.

Pernah juga waktu gue lagi nyuci baju pake mesin cuci. Habis selese dikasih pewangi, maka tahapan berikutnya ya pengeringan. Gue sering gagal untuk ngelakuin proses itu. Pasti ntar mesin cucinya bakal bunyi dok-dok-dok.. yang artinya ada posisi pakaian yang gak tepat atau terlalu bergerombol. So, harus dimatiin dulu dan dibenerin dengan ngaduk-aduk pakaian sampe dirasa udah gak bakal bunyi dok-dok-dok (lagi). kebetulan, ibu gue lagi nyetrika disamping mesin cuci. Liat anaknya yang paling cantik ini lagi kesusahan, ibu langsung turun tangan. Beneran turun tangan buat ngaduk-aduk pakaian yang gak pas pada tempatnya, sambil bilang “undian berhadiah yuk diaduk, dan pemenangnya adalah…”
Swing… mesin cuci udah gak bunyi dok-dok-dok (lagi). Spontan gue yang tadi diem aja karena gak bisa menampilkan performa nyuci yang terbaik di hadapan ibu, langsung ngakak sejadi-jadinya. Kok bisa gitu ibu mikir undian berhadiah..

Gak satu/dua kejadian sama ibu yang bikin gue ketawa lepas. Kebiasaan keluarga gue tiap pagi dan petang adalah menikmati susu hangat. Kita emang selalu beli susu bubuk dalam bentuk sachet biar praktis. Kebetulan yang tersedia di rumah, susu dalam sachet yang kecil. Jadi tiap gelas harus dituang 2 sachet biar terasa susu coklatnya. Nah, ibu punya cara unik buat motong bungkus sachet itu. Dua bungkus dilipat dan kres-kres-kres. Otomatis dua bungkus tadi langsung kebuka, dan tinggal tuang ke cangkir.
Saat ibu lagi melakukan aksi hebatnya itu, gue sebagai anaknya langsung takjub melihatnya. Spontan gue bilang “wah mami kreatif ya..emang mami ipik gak da duanya..”
Nyokap langsung jawab “iya kalo ibu ipik kan diem, tapi kalo mami ipik langsung terr-terr-terr” sambil menggoyangkan pinggulnya ke kanan dan kiri.
Heran. Maksud ibu apaan sih?? Terr-terr-terr??
Sekali lagi ibu mengulangi kalimatnya yang tadi. Karena gue belum ngerti juga, akhirnya ibu menjelaskan kalo ibu ipik di HPnya tuh untuk profile diem, sementara mami ipik untuk profile berdering.
Gue yang dari tadi gak ngerti, langsung dalam sekejap melongo dan detik berikutnya langsung, Wakakakakakakak… Mami…….!! Ada aja.

Emang, mami gue gak ada duanya. Ya iyalah, masa’ ya iya donk. Ya Jusuf Kalla, masa’ Jusuf Kadong. Hahahahahahahaha….

TERIMA AKU.. (10-06-2008)

Tidak ada kata terindah,
Selain ucapan rindu darimu..
Sayangmu..
Dan berbagi cerita denganmu..
Andai waktu
Dapat kupercepat,
Hingga jarak terukur
Dengan hati..
Maka aku hanya
Minta satu darimu,
Terima aku
Apa adanya..

CUKUP. (16-06-2008)

Hatiku berdesir..
Saat tanganmu menyentuh tanganku.
Apa kau mendengarnya?

Hatiku tersipu..
Saat kau genggam tanganku.
Apa kau melihatnya?

Dan imajinasiku membumbung tinggi.
Jauh.. jauh..
Agar ku bisa meraihmu lebih.

Tapi pikiranku bekerja.
Ada kekuatan Maha Dahsyat
Yang mampu merasakan inginku.
Hingga aku merasa..
Cukup.

Kecewaku (24-03-2008; saat quiz Matematika Sistem)

Cukup aku dengan kecewa,
Dari pagar yang memakan tanaman,
Bunga yang tak kunjung mekar,
Bahkan darah yang mengalir di tubuhku.
Enyahkan saja semua.
Hingga ombak meraup semua daratan,
Atau angin yang tumbangkan pohon .
Dan aku berdiri dalam keampaan.
Menanti fajar di hatiku,
Tiba dengan kesejukannya.

Harapanku (28-10-2007)

Aku ragu, bukan karena ada atau tiadaku.
Tapi jalanku masih panjang,
Tidak hanya untuk saat ini hingga nanti malam.
Aku butuh pegangan.
Tidak hanya untuk berdri,
Tidak juga untuk berjalan,
Tapi untuk berlari,
Menuju senja yang menanti langkahku.
Akankah aku terseok-seok?
Atau berlari dengan kencangnya?
Aku tak yakin akan peganganku,
Pantaskah aku memiliki?

Kamis, September 25, 2008

AKHIR RAMADHAN

Bulan Ramadhan udah mau berakhir..
coba deh putar mundur ke belakang, apa yang dah kita dapet selama hampir sebulan ini..
apa kita dah bisa menahan hawa nafsu??
apa kita dah bisa merasakan betapa besar nikmat yang Allah beri ke kita??
dan yang lebih lagi, apa kita dah bisa mensyukuri nikmat tersebut?

gak cuma berucap syukur alhamdulillah, tapi juga bisa mengaplikasikan rasa syukur kita dengan lebih meningkatkan iman dan taqwa kita..

ku rasa gak banyak yang bisa mendapatkan kenikmatan yang luar biasa. hidayah Allah yang luar biasa..

bahkan ketika ku goreskan tulisan ini di dalam blogku, aku masih merasa jauh dari mensyukuri nikmat yang telah Allah beri untukku..

semoga dari kenyataan yang telah aku sadari ini bisa lebih membuatku baik di bulan Ramadhan yang akan datang,semoga kita masih bisa menemuinya amin..

EGOku

aku yang mulai semua ini,
aku yang buat dia berpikir tentangku,
aku yang menjadikan dia berpikir tentangku,
aku yang menjadikan dia memperhatikanku,
aku yang buat dia berani mengajakku jalan,

tapi kini,
aku yang bosan dengan rutinitasnya,
aku yang malas diperhatikannya,
aku yang gak ingin memikirkanya,
aku yang ingin mengakhiri semuanya.

tanpa sadar,
diriku telah menjadi egois,
menuntut semua tampak sempurna,
menghasilkan ralita yag sebenarnya fana
hingga kecewa menghampiriku.

kecewaku karena cinta,
kecewaku persahabatan,
kecewaku karena keduanya,
dan bosan aku dengan semuanya..

18Oktober2007

Jumat, September 05, 2008

coretan 26 juni

Aku telah melewati 3 hari setelah hari ulang tahunku senin kemarin..
Sudah 21 tahun aku hidup menatap dunia, merasakan kasih sayang dari orang-orang di sekitarku, dan tentunya Allah yang telah mengizinkanku untuk mengambil oksigenNya dan menghirup sepuasku..
Banyak hal yang telah aku dapatkan selama ini, tapi entah mengapa aku belum bisa benar-benar menghargai kasih sayang yang telah Allah berikan padaku..
Tapi seharusnya aku bisa mengubahnya sekarang setelah aku benar-benar menyadari bahwa pemikiranku selama ini salah!
Aku harus bisa menjadi diriku yang seutuhnya yang mengerti dan memahami bahwa aku harus berubah..
Bagiku usia 21, bukan lagi main-main seperti usia-usiaku sebelumnya.
Kata Dita, kawanku satu jurusan, telurnya sudah pecah..
Ya, apapun istilahnya, menurutku 21 bukan lagi gadis kecil yang biasa ibu sebut padaku. Tapi lebih kepada wanita muda yang siap meniti karir, dan yang pasti masa depan yang sudah ku buka pintu gerbangnya.
Jujur, aku ragu untuk membuka mataku hari itu. Akankah aku bisa menjadi pribadi yang benar-benar bisa mencerminkan usiaku?
Dan kini ketika aku berada didepan laptop baruku yang dibelikan ayahku sebagai hadiah ulang tahunku – kata ayah sebagai hasil gaji ketigabelas dari ayah dan ibuku - seorang diri di rumah, aku tidak lagi merasa sendiri lagi.
Bukan karena aku mendapat hadiah laptop sebagai teman hidupku, atau bahkan karena ada beruang pink dari Irwan yang bisa ku ajak bicara layaknya adik kecil, tapi lebih karena aku sudah terbiasa dan menurutku buat apa aku harus merengek pada ayah ibuku agar cepat pulang untuk mengasuhku. Sekali lagi aku sudah 21 tahun.
Mungkin bagi orang lain, penambahan usia (lebih tepatnya pengurangan usia) itu biasa. Tapi bagiku, sebuah perubahan harus dapat terjadi setiap ku lewati hari lahirku. Dan aku sangat terkesan dengan usia 20 yang baru saja ku lewati 3 hari yang lalu. Banyak hal baru yang aku dapatkan ..
Awalku menapaki usia 20 kemarin, diriku mulai menghadiri acara pernikahan teman seangkatanku bersama teman lelakiku..
Lalu, aku merasakan 2 hal berbeda dalam hidupku. Ketika Irwan, teman lelakiku tadi, mengungkapkan perasaannya kepadaku. Dan yang kedua, ketika aku memutuskan untuk tidak meneruskan rasaku pada Irwan (benar-benar kacau ternyata saat itu!). Tapi kini akhirnya aku menerimanya. Biasa, wanita..
Dan bersamanya, aku melewati hari-hari yang berbeda dari sebelumnya.. ^-^
Lalu, aku melamar kerja pada stasiun radio muslim lengkap dengan surat lamaranku dan segala sertifikat yang ku miliki (ternyata aku sudah punya banyak sertifikat! ) Dan yah, keberuntungan belum berpihak padaku. Aku hanya bisa menerimanya sebagai pengalaman yang berharga bagiku.
Ya, saat usia 20 aku berhasil meraih Indeks Prestasi tertinggi selama diriku kuliah di matematika ITS.
Hmm, ternyata aku baru menyadari, banyak hal indah yang terjadi pada diriku saat usia 20.
Dan kini, ketika aku mulai membuka lembaran usia ke 21, aku berharap Allah masih mau memberikan rahmat, hidayah dan nikmatNya pada diriku. Amin.
Lulus S1 Matematika, dan mendapat pekerjaan yang sesuai.