Mengapa hidup begitu sulit, Bunda?
Lebih-lebih hal tentang perasaan.
Bagaimana harus ku tentukan sikap?
Lebih-lebih terhadapnya.
Atau juga pada yang lainnya.
Diujikah aku, Bunda?
Dari ketetapan awal di hati.
Tiba-tiba yang lainnya merembes masuk.
Siapa gerangan sebenarnya,
Yang tertuang dalam Lahul Mahfudzku?
Ingin ku hentikan, Bunda.
Sungguh rasaku bagai perahu.
Terombang-ambing di tengh lautan luas.
Tak berarah,
Tak berlabuh.
Atau biarkan aku pecah,
Diterjang ombak,
Tenggelam,
Dan mati rasa..
Lebih-lebih hal tentang perasaan.
Bagaimana harus ku tentukan sikap?
Lebih-lebih terhadapnya.
Atau juga pada yang lainnya.
Diujikah aku, Bunda?
Dari ketetapan awal di hati.
Tiba-tiba yang lainnya merembes masuk.
Siapa gerangan sebenarnya,
Yang tertuang dalam Lahul Mahfudzku?
Ingin ku hentikan, Bunda.
Sungguh rasaku bagai perahu.
Terombang-ambing di tengh lautan luas.
Tak berarah,
Tak berlabuh.
Atau biarkan aku pecah,
Diterjang ombak,
Tenggelam,
Dan mati rasa..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar