Rabu, Maret 11, 2009

Salam dari Tuhan

Hujan masih bersenandung dalam derasnya.
Genderang alam bertabuh.
Abdi rindu.
Rindu bagai air bah yang tumpah.
Seperti api yang membakar.
Pun matahari dalam teriknya.
Jauh di dalam palung hati.
Lirih.
Berbisik.
Dimana sang pujaan hati?
Sementara angin mendesis.
Menyampaikan salam terindah untuk abdi.
Salam dari Tuhanmu.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

puisi yang bagus.

tapi,
emang salam dari tuhan kyak gitu ya? :)